
Baitul Arqam Pejabat Struktural yang dilaksanakan Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya, pada hari Jumat – Sabtu, 25 – 26 Juli 2025, bertempat di gedung Asrama Haji Al Mabrur, yang beramat di Jalan G.Obos, Palangka Raya, dengan mengangkat tema “Membangun Jiwa Kepemimpinan, Berbasis Nilai Kemuhammadiyahan”.
Ketua Pimpinan Wilayah Kalimantan Tengah, Prof. Dr. H. Ahmad Syar’i, M.Pd membuka acara tersebut. Selain itu, tampak wakil ketua PWM Kalteng, Dr. dr. Suyuti Syamsul, MPPM, ketua Majelis Pembinaan Kesehatan Umum, apt. Drs. Ayoni Rizal, M.Kes, hadir membersamai acara sampai akhir.

Ketua panitia Baitul Arqam, Drs. Mulyono, M.Pd menyampaikan terima kasih atas kehadiran peserta dalam Baitul Arqam ini. Ia menilai Baitul Arqam sangat penting dalam sebuah organisasi, khususnya di lingkungan Muhammadiyah termasuk Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan maupun kesehatan, yang terdaftar ada 42 orang peserta, yang berhadir 41 orang dikarenakan satu orang tersebut sedang menempuh pendidikan diluar kota.
“Baitul Arqam ini sangat penting sekali dalam rangka memantapkan ghirah pemahaman perjuangan dalam ber-Muhammadiyah dan ber-Aisyiyah, khususnya diamal usaha Muhammadiyah termasuk RS Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya. Alhamdulillah hari ini ada 41 orang yang ikut, mulai dari wakil direktur sampai kepala ruangan”, katanya.
Selain itu, Direktur Utama, dr. Lia Indriana, kegiatan Baitul Arqam ini sudah lama diagendakan, alhamdulillah sekarang bisa kita laksanakan, dengan Baitul Arqam bisa memahami (penyemangat) kembali orientasi Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar khususnya kita di rumah sakit Muhammadiyah Palangka Raya. Dan Baitul Arqam ini telah menjadi salah satu syarat Standar Islami Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (SIRSMA), sehingga ciri khas unggul dan Islami ini dapat dibuktikan dengan perilaku dalam memberikan pelayanan dengan profesional dan ikhlas yang semuanya bernilai ibadah kepada Allah SWT.

“Kita Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah pada intinya adalah gerakan dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar termasuk rumah sakit ini adalah gerakan dakwah. Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan dengan bercirikan unggul dan Islami dalam memberikan pelayanan yang profesional dan ikhlas semata-mata mengharapkan ridho Illahi”, ujarnya.
Sementara H. Ahmad Syar’i menyampaikan, Baitul Arqam berasal dari dua kata: Bait yang berarti rumah, dan Al-Arqam, nama seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, yaitu Al-Arqam bin Abil Arqam.
“Di rumah itu, Rasulullah memberikan training kepada sahabat-sahabat yang masih sangat muda saat itu. Kemudian di rumah itulah melahirkan penerus-penerus Rasulullah orang-orang yang hebat yang menjadi pimpinan sepeninggal Rasulullah SAW”, bebernya.
Di situlah kemudian Muhammadiyah mengadopsi sistematisasinya dengan mengemas konsep Baitul Arqam sebagai penempaan diri bagi pimpinan, anggota, dan kader Persyarikatan, sehingga ke depan lebih siap dalam berdakwah di tengah masyarakat.
“Jadi nama tersebut diambil oleh Muhammadiyah dijadikan nama trainingnya. Dengan nama itu, dapat menguatkan jiwa-jiwa petarung, jiwa-jiwa yang selalu siap menghadapi segala macam keadaan berdakwah amar makruf nahi mungkar di tempat kita berada khususnya dalam memberikan pelayanan kepada pasien”, jelasnya.

Lebih dari itu, pada saat bersamaan, H. Ahmad Syar’i, mendorong lewat Baitul Arqam, denyut nadi dakwah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kalimantan Tengah khususnya di Amal Usaha Muhammadiyah kesehatan (AUM – Kes) lebih menggeliat.
“Oleh karena itu tepat sekali mengadakan Baitul Arqam agar jiwa-jiwa ikhlas, pejuang, yang selama ini agak redup maka dikobarkan kembali untuk mengaktifkan kegiatan Muhammadiyah Aisyiyah, supaya dakwah kita lebih hebat dan dapat diaplikasikasi dalam pelayanan yang unggul dan Islami, yang berlandaskan nilai serta semangat keikhlasan”, tandasnya. Dan membuka acara secara resmi. (MF/Sam)