

RS Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya menggelar pertemuan dan silaturahim pada Rabu, 5 Ramadhan 1446 H / 5 Desember 2025 M, bertempat di Aula Lantai III. Kegiatan ini menghadirkan Dr. KH. Anwar Abbas, MM, M.Ag, selaku Ketua PP Muhammadiyah yang juga Wakil Ketua MUI Pusat; Prof. Dr. H. Ahmad Syar’i, MPd, selaku Ketua PWM Kalimantan Tengah; H. M. Syairi Abdullah, Wakil Ketua PWM Kalteng; Drs. H. Mukhtar, M.Si, anggota BPH RS; dr. Lia Indriana, Direktur RS; Drs. Mulyono, M.Pd, Wadir Keuangan, Umum, dan Kemuhammadiyahan; para manajer, serta kepala ruangan.
Acara diawali sambutan dan paparan dari dr. Lia Indriana, menyampaikan perkembangan RS Islam PKU Muhammadiyah yang dahulunya adalah sebuah Klinik Ibu dan Anak, alhamdulliah saat ini sudah berdiri rumah sakit denga tipe C. Melalui perjuangan yang tidak ringan, semua jajaran pengelola terus berupaya untuk mengimbangi pesaing yang ada, baik unit usaha milik pemerintah maupun milik swasta yang tersebar di Kalimantan Tengah ini.
“Suatu perjuangan yang tidak ringan ini, jika tidak diikuti dengan keunggulan yang dimiliki amal usaha, maka bukan tidak mungkin amal usaha tersebut akan terus terkikis dan lama kelamaan akan collapse, namun berkat kesigapan semua jajaran pengelola amal usaha serta diikuti keunggulan yang dimiliki tersebut, maka amal usaha terus bertahan, dan berkembang khususnya dalam pelayanan yang prima dan Islami”, ujarnya.
Dijelaskan KH. Anwar Abbas, dalam mengantisipasi persaingan dan mempertahankan dan mengembangkan amal usaha, pengelola amal usaha persyarikatan Muhammadiyah harus memiliki “keunggulan”. Di atas sudah dipaparkan, bahwa keunggulan yang mutlak harus dimiliki amal usaha persyarikatan Muhamamdiyah khususnya rumah sakit adalah keunggulan kompetitif, karena dengan memiliki keunggulan kompetitif, maka amal usaha dapat bertahan, maju, berkembang dan menguasai pasar.
“Pengelola amal usaha persyarikatan Muhammadiyah (AUM) harus berlomba-lomba menciptakan keunggulan kompetitif ditengah semakin ketatnya persaingan antar pelaku usaha yang sama dan atau sejenis dan antar pelaku usaha yang berbeda. Dengan kata lain, mari kita menciptakan keunggulan kompetitif ditengah menghadapi persaingan usaha secara horisontal maupun persaingan usaha secara vertikal”, ujarnya. (MF/Sam)